SELAMAT DATANG DI WEBSITE TABLOID MAHKOTA, SEMOGA KEHADIRAN KAMI DALAM BENTUK CETAK DAN ONLINE MENJADI BACAAN ALTERNATIF MENDAMPINGI PENDAHULU KAMI DAN SEMOGA PEMBERITAAN KAMI DAPAT DIJADIKAN SEBUAH SUMBER REFERENSI.Dibutuhkan wartawan di berbagai daerah. Minat hub : Redaksi Tabloid Mahkota
WASPADA ADANYA OKNUM MENGAKU DARI TABLOID MAHKOTA.HUBUNGI KAMI JIKA ADA OKNUM MENGAKU DARI TABLOID MAHKOTA TERKAIT DENGAN PERMINTAAN PEMASANGAN IKLAN ATAU PROFILE. MELALUI SMS KE NO 08133499499 / 085853669966 ATAU MELALUI BB KE PIN : 21E71294

Rabu, 15 Januari 2014

Siraman Gong Kyai Pradah 2014

. Rabu, 15 Januari 2014
0 komentar

Herry Noegroho Ditunggui Macan Lodoyo


Blitar | Mahkota - Hari Rabu 15 Januari 2014, hujan merata mengguyur Blitar, meski demikian tak mengurangi niat warga berbondong-bondong memadati lapanang Lodoyo Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar Jawa Timur.
    Lapangan Lodoyo semakin siang kian dipadati pengunjung untuk mengikutri tradisi turun temurun siraman gong Kyai Pradah di menara tengah lapangan dan ‘rebutan’ tumpeng di pendopo yang lokasinya berdekatan dengan menara.
    Tahun lalu, sebelum acara siraman gong Kyai Pradah berlangsung, dipelataran samping menara digelar atraksi seni jaranan. Tahun ini mungkin karena hujan atraksi jaranan ditiadakan.
    Namun, di pendopo terdapat tambahan ‘menu’ acara, tiga seniman dengan busana macan melenggak lenggok di arena pendopo dihadapan bupati beserta wakilnya dan ketua DPRD serta pejabat lainnya.
    Acara siraman gong Kyai Pradah seperti tahun sebelumnya, bekas air untuk mencuci gong dituang dari atas menara menjadi rebutan warga karena diyakini ‘bertuah’ dan air yang diperoleh setelah digunakan cuci muka dan airnya disisakan untuk dibawa pulang.
    Seusai acara siraman gong Kyai Pradah di menara, acara dilanjutkan di pendopo, saat acara berlangsung hujan yang reda ketika siraman gong kembali mengguyur agak deras. Meski hujan, warga tak surut dan tetap mengikuti.
    Di pendopo dan tenda di sekelilingnya dipadati warga, diluar pagar warga mengikuti dibawah payung hingga rangkaian acara selesai. Hujan yang mengguyur wilayah Blitar, tak mengurangi animo pengunjung dan tahun ini pengunjungnya meningkat dibanding pelaksanaan tahun 2013.
Aksi rebutan tumpeng dan air pemandian gong Kyai Pradah berlangsung ricuh. Saat itu, eorang anak perempuan putri dari Katminiasih menangis karena terhimpit kerumunan warga saat diajak ibunya berebut tumpeng serta seorang lansiabernama Supani (70) pingsan karena terinjak-injak,
Melihat kondisi kakek tersebut, panitia langsung  mengevakuasi. Supandi berada di lokasi tersebut sejak sehari sebelumnya. Dia menyakini, tumpeng dan air pemandian gong tersebut bisa menyembuhkan penyakit yang dideritanya.(WS)

Read More »»

BERITA YANG BANYAK DIBACA

  © TABLOID MAHKOTA ..Redaksi ..Dan Jl. Kedondong 174 Blitar Jawa Timur

Ke : HALAMAN UTAMA